Ahad Spirit Asmaul Husna (29/99) Asy-Syakur’, Maha Berterimakasih

Maha Berterimakasih Allah atas segala yang telah dilakukan oleh hambanya. Dia selalu menghargai apa pun yang dilakukan oleh hambanya asalkan dilakukan senantiasa karenanya. Dia pula yang memberi nikmat dan akan senang apabila sang hamba mensyukurinya.

Betapa beruntungnya hamba yang senantiasa bertaqwa kepadanya. Ketika dia melakukan suatu amal ibadah, maka ganjarannya akan berkali-kali lipat. Perumpamaan ini sebagaimana tertuliskan dalam firmanNya


مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ 

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
(Qs. Al Baqarah : 261)


Begitulah perwujudan sifat Allah berupa Asy-Syakur. Barangsiapa yang melakukan amalan senantiasa karenaNya maka akan dibalaskan dengan ganjaran sebagai rasa terima kasih atas perbuatan hambanya dan tidak mengharapkan imbalan.

Pun ternyata barangsiapa yang ingin melakukan dosa dan tidak jadi melakukannya maka Allah pun membalasnya dengan satu kebaikan.

Sebagai hamba yang menginginkan ridhoNya, kita perlu meneladani sifat ini. Di dalam kehidupan sehari-hari jika melakukan sesuatu niatkanlah karenaNya. Dan juga apabila tidak mendapatkan apa-apa dari yang telah kita lakukan, maka ingatlah bahwa masih ada Allah yang akan membalas perbuatan kita.

Wallahu a’lam


Sumber Bacaan :

As-Sindi, Shalih bin Abdul Aziz. 2012. Syarh Asma'il husna lis Sa'di (terjemahan)

Azzaino, H.S.Z. 1989. Allah dalam Seri Axiomatika Ilmiah Ilahiah Asma-ul Husna


©Fajr Studio

Masjid Mardliyyah UGM




 

Komentar