Strangler dan Inangnya


Terkadang apa yang ada di sekitar kita biasa membuat inspirasi bagi kita semua. Hal menarik yang bisa didapatkan pun bisa saja berasal dari hal yang tidak kita duga sebelumnya. Salah satunya adalah salah satu simbiosis yang terjadi di hutan antara tanaman pencekik (strangler) dengan inangnya. Kedua tumbuhan ini saya temukan saat menjalani praktikum di kawasan Hutan Pendidikan Wanagama.
Tumbuhan pencekik merupakan salah satu tumbuhan gulma yang mengganggu tanaman-tanaman kehutanan. Gulma ini memiliki asal usul bibit yang dijatuhkan di atas pohon. Bibit pohon ini kemudian tumbuh menjalar ke bawah sembari melingkari pohon dan menekannya. Lama kelamaan gulma ini akan mencapai tanah dan merebut jatah makanan yang dimiliki pohon sembari menekan pohon lebih kuat sehingga menimbulkan lubang-lubang pada pohon akibat penekanan tersebut. Dampak yang ditimbulkan dari gulma pencekik tersebut tentu membuat kualitas dari pohon inangnya menurun dan tidak bisa lagi dijual.
Walaupun dampak yang ditimbulkan dapat membuat kerugian untuk pohon tersebut, ada pelajaran tersendiri yang dapat diambil dari pohon tersebut. Pelajaran yang mungkin ada di kehidupan sehari-sehari namun tidak kita sadari. Berbagai hikmah pun akan tersampaikan walaupun hanya dengan melihat pelajaran dari pencekik dan inangnya.
Pertama, inang pencekik hanya berawal dari bibit kecil peninggalan burung yang kemudian berkembang. Hal tersebut dapat kita identikkan dengan masalah dalam kehidupan kita sehari-hari. Seandainya masalah yang kecil tidak segera kita selesaikan, maka akan semakin berkembang dan pada akhirnya malah akan menggerogoti hidup kita. Oleh karena itu jangan pernah kita meremehkan suatu masalah.
Kedua, pohon yang kecil akan cepat roboh seandainya berhadapan dengan inang, berbeda dengan pohon yang lebih besar. Peristiwa ini dapat diidentikkan dengan kemampuan seseorang menghadapi suatu masalah dalam hidup. Seandainya seorang manusia mengatasi masalah dengan pemikiran yang luas dan hati yang lapang maka mereka bisa bertahan walaupun masalah datang bertubi-tubi ke mereka. Lain halnya jika masalah tersebut dilakukan dengan pemikiran sempit, maka masalah tersebut malah akan menghancurkan mereka.
Ketiga, pencekik akan merebut makanan dari pohon yang diserap akar. Akar pohon selalu diidentikkan dengan fondasi hidup. Seperti halnya fenomena perebutan makanan tersebut, akar yang kuat akan bisa menandingi saingannya dalam perebutan makanan. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari dimana orang yang memiliki prinsip hidup yang kuat akan sanggup menghadapi persaingan dalam hidupnya walaupun ancaman selalu datang.

Terakhir, tanaman inang yang digerogoti pencekik akan terganggu kehidupannya. Begitu juga manusia yang kehidupannya akan selalu diganggu dengan suatu kata yang bernama masalah. Kualitas  yang dimiliki pohon akan menentukan kemampuan bertahan yang dimiliki, sama seperti manusia yang kualitasnya akan menentukan kemampuannya menghadapi masalah. Oleh karena itu jadilah manusia yang sebaik mungkin untuk bisa menghadapi masalah yang menanti.

Komentar

Posting Komentar