Ahad Spirit Asmaul Husna (32//99) Al-Haliim, Maha Penyantun


وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ 
“...dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun
(Q.S. Al Baqarah (2):235)

Allah memiliki sifat Maha Penyantun kepada hambanya. Sikap-Nya selalu santun terhadap hamba-Nya tanpa mengenal tapi. Siapapun dan bagaimanapun seorang hamba beramal maka Allah tetap memberikan rahmat-Nya.

Seorang hamba yang telah berlumur dosa dan kesalahan pun tidak akan luput dari hal ini. Berbagai jalan Allah berikan untuk hamba ini sekiranya si hamba dapat kembali ke jalan yang benar. Bisa dengan peringatan siksa yang pedih, dipertemukan dengan orang shalih/shalihah, ataupun membuat si hamba berada di jalan buntu yang tidak mampu dilewati. Tidak ada yang mustahil bagi Allah melakukan itu semua.

Semua hal tersebut Allah berikan senantiasa karena Allah masih sayang terhadap hamba-Nya. Dia sebagai pemilik alam semesta ini tidak serta merta menginginkan hamban-Nya tersesat dalam keburukan tanpa memberikan petunjuk. Oleh karenanya sebagai hamba yang beriman patut kita renungkan bagaimana petunjuk-petunjuk yang Allah berikan kepada kita. Jangan sampai kita merasa jadi orang baik karena usaha kita sendiri tanpa rahmat Allah.

Hikmah dari sifat ini adalah bagaimana seorang hamba dapat memberi kesantunan terhadap orang lain sekalipun dia merupakan ahli maksiat. Jangan pernah berputus asa terhadap orang-orang yang telah melakukan berbagai larangan Allah seperti korupsi, seks bebas, membunuh sesama manusia, dan lain sebagainya. Tiada kata mustahil bagi seseorang untuk menerima setetes hidayah dari Allah. Kita sebagai hamba-Nya teruslah berjuang untuk menggapai ridho-Nya.

Wallahu a’lam

Sumber Bacaan :
As-Sindi, Shalih bin Abdul Aziz. 2012. Syarh Asma'il husna lis Sa'di (terjemahan)
Azzaino, H.S.Z. 1989. Allah dalam Seri Axiomatika Ilmiah Ilahiah Asma-ul Husna

©Fajr Studio
Masjid Mardliyyah UGM


Komentar