Ahad Spirit Asmaul Husna (40/99) Al-Mujiib, Maha Pengabul Doa

 
وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
"Karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)"
(Q.S. Hud (11):61)

Sang Pemilik sifat Al-Mujiib sudah pasti memiliki ketentuan kepada makhlukNya. Nasib baik ataupun buruk telah ditentukan saat ruh ditiupkan malaikat pada hari ke-120 di dalam kandungan. Namun, hal tersebut bukan berarti mengharuskan hambaNya untuk pasrah saja. Si hamba malah diharuskan untuk senantiasa ikhtiar, berdoa dan tawakal di dalam hidupnya.

Doa yang dipanjatkan seorang hamba pastinya akan dikabulkan Allah swt. Akan tetapi, Allah memiliki caranya sendiri untuk mengabulkan doa hambaNya tersebut. Allah bisa mengabulkan doa hambaNya secara langsung, mengabulkannya beberapa waktu kemudian, ataupun menggantinya dengan ganjaran surga. Hal tersebut senantiasa untuk menguji kesungguhannya dalam berdoa.

Kita sebagai hambaNya tentu diwajibkan untuk senantiasa berdoa, sebab kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Hal yang mustahil terjadi di dunia ini bisa jadi mungkin apabila memang sudah menjadi kehendakNya. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berdoa menyebut namaNya di setiap waktu agar kita semua senantiasa diberi keselamatan di dunia ini.

Wallahu a’lam


Sumber Bacaan :
Assayyid, Muhammad Mustafa Bakri. 2014. Beautiful Names of Allah
Azzaino, H.S.Z. 1989. Allah dalam Seri Axiomatika Ilmiah Ilahiah Asma-ul Husna


©Fajr Studio
Masjid Mardliyyah UGM


Komentar