Ahad Spirit Asmaul Husna (58/99) Al-Mubdi’, Maha Memulai


أَمَّنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَمَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ 

Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?
(Q.S. An-Naml 27:64)

Siapakah yang ada sebelum dunia ini tercipta? Dialah Allah yang menciptakan segala sesuatu di dunia ini dari yang sangat kompleks hingga detil. Dia memulai seluruh penciptaan dunia ini dan menjadikan manusia sebagai khalifah untuk memanfaatkan segala ciptaanNya. Manusia pun tentu saja memiliki keterbatasan dalam memanfaatkan segala yang diberikan Allah.

Adanya perkembangan dunia sekarang pun tidak terlepas dari kehendakNya. Berbagai penemuan manusia banyak yang terinspirasi dari ciptaanNya. Pesawat terbang bentuknya menirukan burung, kapal selam bentuknya menirukan ikan, sepeda motor pun menirukan kuda. Jadi, apakah klaim sepihak bahwa seseorang menciptakan sesuatu sudah pantas diucapkan? Padahal semuanya dilakukan atas seizinNya.

Allah Maha Memulai segala sesuatu, namun dia memberikan kesempatan pada hambaNya untuk mengembangkan ciptaanNya agar bermanfaat bagi sesama. Kita dapat membuat berbagai kreativitas mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada selama masih dalam batas yang diperbolehkan. Oleh karenanya, untuk bisa meneladani sifat Allah ini maka kita harus selalu mengembangkan pengetahuan dengan niat lillahi ta’ala. Jangan sampai ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini tidak mendekatkan kita kepada Allah.

Wallahu a’lam


Sumber Bacaan :

Azzaino, H.S.Z. 1989. Allah dalam Seri Axiomatika Ilmiah Ilahiah Asma-ul Husna


©Fajr Studio

Masjid Mardliyyah UGM

Komentar