"Bukankah Dia menemukanmu sebagai seorang yatim lalu Dia melindungimu? Dan Dia menemukanmu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia menemukanmu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan."
(Q.S. Adh Dhuha 93:6-8)
Ketika kita melihat sebuah dinding, kita akan mengetahui apa saja benda yang berada di permukaan ataupun di depan dinding tersebut. Namun, ketika ditanya apa saja yang ada di balik dinding tersebut, kita tidak akan tahu benda apa saja yang ada di baliknya tanpa mencari tahu terlebih dahulu ataupun melalui informasi dari orang lain. Begitulah kita sebagai manusia, panca indra kita memiliki keterbatasan sehingga tidak mampu mengetahui segala hal yang ada di bumi ini.
Namun, Allah berbeda dengan para makhlukNya. Dia sebagai Pemilik Alam Semesta memiliki kuasa untuk mengetahui segala aktivitas para makhlukNya. Sebagai contoh saja, seekor semut kecil yang berjalan diatas batu saat malam gelap pun tetap diketahui oleh Allah. Selain Allah dapat dengan menemui atau mengetahui aktivitas makhlukNya, Dia juga telah menetapkan takdir yang akan terjadi kepada makhluknya tersebut.
Segala yang ada di dunia ini tentu berjalan dengan sepengetahuanNya, bahkan selalu diperhatikan dengan baik. Kita bisa mengetahui kisah tiga orang yang terjebak di dalam goa yang memohon kepada Allah untuk diberikan jalan keluar dengan perantara amalan baik mereka. Ketika satu persatu dari mereka mengungkapkan amalan mereka diiringi dengan doa, perlahan lahan mulut goa pun terbuka sehingga mereka dapat keluar dari goa dengan selamat.
Itulah kuasa Allah kepada kita, yang tentu saja tidak dapat kita tandingi sekuat apapun kita. Bagaimana Allah memperlakukan hambaNya ini dapat menggambarkan bagaimana setiap gerak amal yang kita lakukan sudah pasti tidak dapat disembunyikan dari Allah swt. Oleh karenaNya, jangan sampai kita menjadi lalai terhadap perintahNya sedangkan kita telah mengetahui bahwa Allah tidak pernah tidur dalam mengawasi hambaNya.
Wallahu a’lam
Sumber Bacaan :
Azzaino, H.S.Z. 1989. Allah dalam Seri Axiomatika Ilmiah Ilahiah Asma-ul Husna ©Fajr Studio
Masjid Mardliyyah UGM
Komentar
Posting Komentar