"Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya."
(Q.S. An-Nisa 4:171)
Segala yang ada di penjuru dunia ini baik di langit maupun di bumi hanya dimiliki oleh Dzat Yang Mahaesa, Dialah Allah swt. KekuasaanNya melebihi apa yang dapat dinalarkan oleh manusia, dan sekali lagi, hanya dimiliki oleh Allah semata. Allah tidak memiliki keturunan ataupun orangtua layaknya makhluk pada umumNya.
Karena DzatNya yang tunggal, maka tidak ada yang mampu menirukan ataupun menyekutukanNya melainkan hanya sebatas klaim yang dibuat oleh makhluk. Para makhluk tersebut sebenarnya masih membutuhkan makhluk lainnya untuk hidup ataupun mendapatkan eksistensi. Namun, Allah sebagai Dzat Mahaesa tidak membutuhan makhlukNya untuk terus memiliki eksistensi bahkan sebaliknya.
Bagaimana Allah memperlakukan makhluknya pun tidak ada satu pun yang mampu menyaingi. Ketika Dia memiliki sifat Maha Pengasih, makhlukNya tidak akan mampu menyayangi kasih sayangNya. Hal tersebut berlaku juga bagi sifat-sifat yang lain, kecuali sifat mustahilNya. Lalu, apa saja yang telah kita lakukan untuk senantiasa menunggalkanNya?
Allah tidak membutuhkan makhlukNya dalam mengatur dunia dan segala yang ada di dalamnya. Akan tetapi, kitalah yang membutuhkanNya untuk senantiasa hidup dengan tentram dan damai. Agar kita diakui sebagai makhluk yang taat, maka kita harus senantiasa melaksanakan perintahNya dan meninggalkan laranganNya. Satu hal lagi, jangan sampai terbesit pikiran untuk menduakanNya.
Wallahu a’lam
Sumber Bacaan :
Azzaino, H.S.Z. 1989. Allah dalam Seri Axiomatika Ilmiah Ilahiah Asma-ul Husna
Stade, R.C. 1970. Ninety-Nine Names of God in Islam
©Fajr Studio
Masjid Mardliyyah UGM
Komentar
Posting Komentar