Ahad Spirit Asmaul Husna (70/99) Al-Muqtadir, Maha Berkuasa


كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كُلِّهَا فَأَخَذْنَاهُمْ أَخْذَ عَزِيزٍ مُقْتَدِرٍ

"Mereka mendustakan mukjizat Kami semuanya, lalu Kami azab mereka sebagai azab dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa"
(Q.S. Al-Qomar 54:42)

Selain menentukan segala sesuatu sesuai dengan kadarnya, Allah juga berkuasa untuk membuat semuanya ikut dengan sunnatullah sesuai kadarnya. Apa yang dimaksudkan dengan ikut dengan sunnatullah? Segala sesuatu dengan kadarnya akan memiliki takdirnya sendiri. Makhluk yang tinggal di bumi akan terjatuh ke bumi juga setinggi-tinggi mereka melompat karena adanya gaya gravitasi. Namun ketika gaya gravitasi tersebut diujicobakan pada batu dan kayu dengan ukuran sama yang dijatuhkan ke dalam sungai, akan terdapat hasil yang berbeda. Batu tersebut tentu akan jatuh ke dasar sungai, sedangkan kayu tersebut tetap terapung di permukaan.

Itulah salah satu contoh bagaimana Allah dapat membuat segala sesuatu yang punya kadarnya dapat mengikuti sunnatullah. Berkat kuasa Allah ini pula, manusia yang diberikan akal pun akhirnya dapat memanfaatkan apa yang ada di alam ini. Manusia dapat membuat irigasi dengan memanfaatkan aliran sungai, membuat bangunan dengan memanfaatkan bambu dan bahan material lainnya, serta dapat pula membuat kendaraan dari sumber daya alam yang ada. Jika dibandingkan dengan kita, apalah daya kita yang hanya mampu memanfaatkan benda di sekitar kita saja yang tentu saja atas seizinNya.

Sebagai ‘Ibadul Muqtadir, sudahkah kita bertafakur atas apa yang kita dapatkan selama ini? Setiap butir nasi dari menu makan kita tidak akan kita makan tanpa jerih payah para petani padi dan yang lainnya hingga sampai kepada kita. Begitu juga dengan nikmat hidup yang masih kita rasakan saat ini, berkat rahmat Allah kita dapat selamat dari berbagai musibah yang mungkin saja dapat menemui kita dengan Malaikat Izrail.

Jadi, ayo kita banyak bermuhasabah atas apa yang telah kita lakukan selama ini. Berapa banyak hal sia-sia yang telah kita lakukan dari kecil hingga saat ini? Mungkin sudah sangat banyak. Jangan sampai hal sia-sia tersebut menjadi awal mula kemunduran kita. Perlu kita ingat pula, sesombong-sombongnya orang yang memiliki kekuasaan, masih ada yang lebih berkuasa lagi. Dialah Allah swt.

Wallahu a’lam


Sumber Bacaan :

Azzaino, H.S.Z. 1989. Allah dalam Seri Axiomatika Ilmiah Ilahiah Asma-ul Husna


©Fajr Studio

Masjid Mardliyyah UGM


Komentar